Perdana, Bahtsul Masa’il Eksternal Ma’had al-Jami’ah al-Aly

Minggu, 04 Desember 2022 – Ma’had Aly uin maliki menyelenggarakan kegiatan bahtsul masa’il eksternal. Diikuti oleh 24 kelompok lintas lembaga. Terdiri dari ponpes di wilayah Malang, hingga turut mengundang LBM NU kota Malang. Selain delegasi dari tiap lembaga, Bahtsul Masa’il juga dihadiri oleh puluhan peserta partisipan. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Masjid Ulul Albab UIN Maliki.

Ketua BEM, Gus Ahmad Dliyauddin, menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam setahun yang dikoordinir divisi ketakliman. Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu washilah pembelajaran dalam proses pemecahan masalah dan sebagai penghubung silaturrahmi. “Bukan hanya sebagai media pembelajaran musyawarah, tapi dengan adanya kegiatan ini, kami dari BEM ma’had berharap dapat saling berbagi ilmu dengan lembaga ponpes lain. Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini, kami berharap dapat menyabung tali silaturrahmi,” tambahnya dalam pidato sambutannya.

Mengusung tema “Menyingkap problematika umat dengan menghadirkan mashlahat” dalam sambutannya, ketua pelaksana Ning Qothrunnada Yulia, menyebut bahwa kegiatan Bahtsul Masa’il bertujuan merawat dan menghidupkan tradisi islami musyawarah pesantren. Ustadz Ghufron, selaku koordinator kesantrian Ma’had al-Jami’ah al-Aly juga menyebutkan bahwa eksistensi kegiatan ini sejatinya adalah implementasi dari eksistensi hakikat adanya manusia. Yakni sebagai entitas yang berfikir dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan. Beliau juga menambahkan, bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi washilah untuk belajar berijtihad. “Dengan meminjam istilah yang masyhur digunakan oleh para ulama NU, semoga kita juga dapat barokahnya. Dengan itu, semoga Ma’had Aly juga semakin sukses kedepannya,” tambah beliau.

Hadir juga pada pembukaan kegiatan tersebut, mudir Ma’had al-Jami’ah al-Aly, Ustadz Dr. KH. Badruddin, M.HI.. Beliau dalam sambutannya menyampaikan urgensi diadakannya kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi salah satu media untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat luas. “Setiap tindakan manusia berkembang dari masa ke masa. Karenanya, hukum juga ikut berkembang sejalan dengan hal itu. Maka menjadi penting bagi manusia untuk mendapatkan kepastian hukum, sebab tindakan tanpa kepastian hukum akan diselimuti dengan keraguan,” tambah beliau. Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan Bahtsul Masa’il penting untuk memperhatikan unsur subjektivitas dan relativitas guna menghindarinya. “Dengan menghindari subjektivitas dan relativitas, nantinya musyawarah mampu menghasilkan jawaban yang tepat sasaran dan objektif,”demikian penjelasan beliau.

Acara dimulai pukul 08.30 WIB setelah tertunda 30 menit dari jadwal. Menurut keterangan salah satu panitia sie acara, hal tersebut dikarenakan beberapa tamu undangan penting yang belum hadir. Selain itu, juga dipengruhi oleh beberapa faktor internal lain. Setelah pembukaan seremonial, acara inti dari kegiatan Bahtsul Masa’il langsung dimulai. Dalam kegiatan tersebut, moderator dipercayakan kepada kang Wildan, mahasantri MJA Angkatan 3. Sedangkan perumus dan Mushohhih diamanahkan kepada Ustadz Fashihuddin, S.H, S.Ag dan Ustadz Muhammad Nasrullah, M.H.

Acara inti Bahtsul Masa’il dimulai dengan pembacaan pertanyaan oleh moderator. Setelahnya, para peserta dipersilakan untuk menanggapi dengan mengangkat papan nama kelompok terlebih dahulu. Menanggapi pertanyaan pertama, terdapat dua jenis pendapat yang disampaikan. Yang pertama menghukumi kebolehannya dan yang kedua menyatakan keharamannya. Dalam menyampaikan argumennya, peserta beberapa kali mengalami kesulitan karena mikrofon yang tidak dapat berfungsi. Beruntung oleh panitia bagian akomod kendala ini dapat segera terselesaikan. “Untuk masalah mic, alhamdulillah sebelumnya sudah kami prediksi akan terjadi hal demikian. Jadi kita juga dapat cepat respon masalah itu,” ungkap salah seorang sie Akomod.

Tingginya antusiasme peserta kemudian diapresiasi oleh LBM NU kota Malang yang ikut hadir. “Atmosfer kegiatan Bahtsul Masa’il hari ini benar-benar luar biasa. Karenanya saya merasa seperti menghadiri kegiatan Bahtsul Masa’il yang diadakan oleh LBM wilayah lain dan lembaga setingkatnya,” ujar salah satu anggotanya. Kegiatan Bahtsul Masa’il resmi berakhir pada pukul 12.05 WIB yang ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh ustadz Fahmi.