Menyemarakkan Maulid Nabi : BEM Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly Gelar Acara Maulid dalam Cangkrukan Akademik

Malang – Pada hari Sabtu, 28 September 2024, Divisi Kesantrian BEM Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad Saw. dan Cangkrukan Akademik dengan tema:

نبينا المصطفى ذو قرب قريب # نورا يضيئ الدروب لكل حبيب

Yang artinya “Nabi terpilih dengan hati yang dekat, menjadi cahaya yang menerangi jalan semua kekasih”

Acara dimulai pukul 19.40 WIB dengan pembacaan Maulid Diba’ oleh seluruh elemen Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly, mulai dari mahasantri, alumni, hingga majelis murobbi dan muallim. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua BEM Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly, Azka Syauqi Robbani, serta perwakilan staf Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly, Ustadz M. Agus Nurcahyo, S. Psi.

“Saya tidak bisa menyebut angkatan terakhir, tapi angkatan menuju mutaakhir,” ucap beliau dalam sambutannya, merujuk pada kondisi Ma’had yang kini hanya menyisakan satu angkatan.

Dilanjutkan acara paling inti, yakni Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh K. H. Ghufron Hambali, S.Ag., M.HI. Dalam mauidhohnya, beliau menjelaskan urgensi peringatan Maulid Nabi sebagai ekspresi kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw..

“Ekspresi hubbun Nabi itu beragam. Tidak harus melalui ceramah. Memberi suguhan dan mengadakan brayakan juga termasuk bentuk hubbun Nabi. Mengapa demikian? Karena Nabi selalu mengajarkan untuk memuliakan tamu, atau ikromun dhoif,” jelasnya.

Beliau juga menjelaskan bahwasanya hubbun Nabi dapat membawa seseorang untuk mendapatkan syafaat dari Rosulullah Saw.. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abu Lahab, yang setiap hari Senin diringankan siksanya di neraka, hal ini terjadi karena ia pernah bergembira dengan kabar kelahiran Rasulullah Saw. Sedangkan orang-orang yang bergembira dengan lahirnya Nabi dan meninggal dalam keadaan bertauhid kepada Allah Swt, tentu mendapatkan rahmat yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan syair yang disampaikan oleh Imam Syamsuddin Ad Dimsyaqi dalam kitab I’anatuth Tholibin:

أتى أنه في يوم الاثنين دائما ۞ يخفف عنه للسرور بأحمدا

Jika orang seperti Abu Lahab saja yang jelas-jelas tercela dan kekal di neraka, setiap hari Senin diringankan siksanya sebab ia bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad Saw. Maka apalagi jika yang bergembira seorang muslim, yang sepanjang hidupnya bergembira atas lahirnya Nabi Muhammad Saw. dan wafat dalam keadaan Islam. Oleh karena itu, maulidurrasul harus senang, karena memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Dalam mauidhohnya, beliau juga mengingat-ingat kembali sirah nabawiyah, menekankan bahwa Rasulullah Saw. adalah pembawa petunjuk dan syafaat. Beliau juga mengingatkan bahwa dunia ini mal’unah, kecuali bagi mereka yang berilmu, orang yang belajar, dan mereka yang senantiasa mengingat Allah Swt.

Setelah doa dibacakan, acara diakhiri dengan brayakan jajan dan makan bersama yang telah disiapkan oleh Pengurus BEM Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly. Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan mewarnai penutup acara ini, di mana seluruh elemen Ma’had saling berbagi kebahagiaan.

Acara ini tidak hanya menjadi momen perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw., tetapi juga ajang mempererat silaturahmi antar elemen di Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly. Dengan suasana penuh kehangatan, semangat kecintaan kepada Nabi terus bergema di hati semuanya. Semoga melalui acara ini, kecintaan kepada Rasulullah semakin tumbuh subur dan menjadi cahaya yang menerangi langkah kita dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Ma’had Al-Jami’ah Al-’Aly…..
Tafaqquh Fiddiin….

 

Penulis : Fina Zen M.
Editor : Miftahur Rohman