2- Al Haq, Syaif(2022). Hak Cuti Haid Bagi Pekerja Perempuan Perspektif UU Omnibus Law Cipta Kerja dan Hukum Islam

Abstrak

Isu ketenagakerjaan terus-menerus diperbincangkan dan diperdebatkan dari waktu ke waktu, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak pekerja, khususnya pekerja perempuan. Keberadaan buruh perempuan dewasa ini tidak dapat dikesampingkan, namun hak-haknya harus diperhatikan dan dipenuhi, termasuk hak-hak khusus seperti hak cuti haid. Hak cuti haid bagi pekerja perempuan, merupakan sesuatu yang belum banyak dibahas dan diperhatikan dalam konteks ketenagakerjaan di Indonesia, sebab dianggap tidak lebih penting dibandingkan memperjuangan hak pesangon, upah yang wajar dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pengaturan hak cuti haid di Indonesia, terutama dilihat dari UU Omnibus Law Cipta Kerja yang baru-baru ini disahkan oleh pemerintah dan DPR, selain itu penelitian ini juga akan menggali sudut pandang hukum islam melihat pekerja perempuan dan pemberian hak khusus, terutama hak cuit haid kepada mereka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan pendekatan konsep dan undang-undang, melalui bahan hukum kepustakaan berupa bahan hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian ini adalah bahwa hak cuti haid bagi pekerja perempuan tidaklah diatur secara spesifik dalam UU Cipta Kerja melainkan tetap sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, dan lalu akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja, peraturan pemerintah dan perjanjian kerja bersama sebagai lex spesialis peraturan hak cuti pekerja perempuan ini. Adapun dalam hukum islam pemberian hak cuti bagi pekerja perempuan adalah boleh dan harus, dengan alasan sesuai dengan prinsip Maqoshid Syari’ah, prinsip penghormatan dan keadilan kepada para pekerja, prinsip pemberian rukhsoh terhadap kodrat perempuan dan sesuai juga dengan teori Maslahah Mursalah.